Rabu, 25 Oktober 2017

Bupati Nganjuk Ditangkap KPK Sehari Setelah Peringatan Jokowi



Bupati Nganjuk Ditangkap KPK Sehari Setelah Peringatan Jokowi


 Bupati Nganjuk
Sebelum berita tertangkapnya Bupati Nganjuk, Presiden Jokowi memang sempat menyampaikan sebuah pidato dan melakukan percakapan dengan sebanyak 500 bupati dari berbagai daerah di Indonesia termasuk Bupati Nganjuk. Pidato tersebut disampaikannya dalam sebuah acara pengumpulan para kepala daerah di Istana Negara, Jakarta yang diselenggarakan hari Rabu, tanggal 25 Oktober 2017. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan mengenai peraturan presiden (Perpres) yang disiapkannya untuk mengurangi bahkan menghilagkan operasi tangkap tanga (OTT). Melalui peraturan presiden yang disiapkan ini, akan dibangun ) e-budgeting (penganggaran elektronik) e-planning (perencanaan elektronik, dan e-procurement (penganggaran elektronik) skala nasional. Hal ini bertujuan agar tidak ada celah bagi kepala daerah untuk korupsi. 
 


Bupati Nganjuk
Kendati demikian, Jokowi tetap mengingatkan para kepala daerah agar tidak bermain anggaran APBD. Ironisnya, selang sehari setelah pidato panjang presiden tersebut, Bupati Nganjuk justru terjaring OTT KPK. Bupati Nganjuk yang bernama Taufiqurrahman itu ditangkap lembaga antirasuah. Dari keterangan Febri Diansyah selaku Juru bicara KPK, kegiatan OTT memang dilakukan di Jakarta dan Jawa Timur. Maka tak heran jika Bupati Nganjuk bisa tertangkap tangan. Untuk saat ini pihak KPK belum memberikan klarifikasi terkait dengan siapa saja yang tertangkap bersama Bupati Nganjuk. Akan tetapi pihak KPK mengungkapkan bahwa bukan hanya Bupati Nganjuk saja, terdapat beberapa orang yang berasal dari unsur kepala daerah yang tertangkap KPK bersama Bupati Nganjuk.


Bupati Nganjuk
Usut punya usut, ternyata sebelumnya Bupati Nganjuk sudah pernah berurusan dengan lembaga antirasuah. Akan tetapi dalam kasus  Bupati Nganjuk sebelumnya, pihak KPK kalah dalam gugatan peradilan sehingga kasus itu tidak lagi di berlanjut. Diketahui bahwa pada akhir tahun 2016 yang lalu, Bupati Nganjuk sempat ditangkap karena menjai tersangka kasus korupsi APBD Nganjuk 2009-2015. Bahkan di ketahui bahwa Bupati Nganjuk mengintervensi pengerjaan lima proyek infrastruktur di Nganjuk. Kelima proyek tersebut diantaranya adalah proyek rehabilitasi saluran Melilir Nganjuk, jembatan Kedungingas, dan proyek perbaikan Jalan Sukomoro sampai Kecubung. Tindakan Bupati Nganjuk ini lantas menjadi sorotan publik Indonesia karena sehari sebelum penangkapan, Bupati Nganjuk bahkan sudah diingatkan olh Jokowi.

Baca juga info : kursus bahasa arab di pare

Bupati Nganjuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar